Aspek Keperilakuan Dalam Akuntansi Manajemen

Bagaimana metode untuk memprediksi dan mengubah perilaku manusia?

Metode akuntansi keperilakuan adalah pendekatan yang menggunakan prinsip-prinsip akuntansi untuk memprediksi dan mengubah perilaku manusia.

Pendekatan ini berfokus pada pengukuran dan pemahaman perilaku dengan menggunakan teknik-teknik kuantitatif seperti analisis regresi dan analisis korelasi.

Tujuan dari metode ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mendorong perilaku manusia serta mengembangkan strategi untuk mengubah perilaku.

Metode keperilakuan mencakup berbagai aspek dari perilaku manusia, seperti motivasi, keadilan, toleransi, dan kesejahteraan. Metode ini menggunakan berbagai teknik untuk menilai perilaku manusia, termasuk observasi, wawancara, analisis data, dan survei.

Metode ini selanjutnya digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dan memprediksi bagaimana perilaku dirasakan oleh orang lain.

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perilaku, metode akuntansi keperilakuan menggunakan strategi untuk mengubah perilaku.

Strategi ini dapat melibatkan penggunaan insentif, intervensi, dan intervensi kebijakan. Inisiatif ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya.

Baca juga: Tips Mengelola Aset dalam Bisnis Sesuai Standar Akuntansi

Schiff dan Lewin (1974) mengemukakan bahwa pentingnya aspek akuntansi keperilakuan telah lama dikenali yakni sebagai berikut:

Penganggaran dan Perencanaan

Selain itu, tujuan organisasi atau perusahaan juga harus diformulasikan dan menjadikannya sebagai fokus dari penganggaran dan perencanaan.

Selain tujuan, penganggaran dan perencanaan juga harus difokuskan untuk melihat adanya interaksi perilaku dari masing-masing individu.

Penganggaran, level kesulitan dalam mencapai tujuan, hingga konflik antar tujuan merupakan bagian dari dimensi yang dimaksud dalam area ini.

Semua dimensi tersebut harus diperhatikan sehingga bisa menciptakan keselarasan antara tujuan organisasi atau perusahaan dengan tujuan masing-masing individu.

Keselarasan antara dua bagian penting ini nantinya bisa menjadi pondasi pengembangan organisasi atau perusahaan oleh tim manajemen.

Keterampilan komunikasi dan interaksi

Selanjutnya, Schiff dan Lewin juga berpendapat bahwa keterampilan komunikasi dan interaksi merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan.

Artinya, bahwa keterampilan komunikasi dan interaksi yang baik dapat membantu para akuntan dalam mengambil keputusan yang tepat.

Hal ini dikarenakan komunikasi dan interaksi yang baik akan memungkinkan para akuntan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif yang tersedia.

Schiff dan Lewin menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan.

Kepemimpinan yang baik dapat membantu para akuntan dalam menetapkan tujuan yang jelas, membuat keputusan yang tepat, menghadapi tantangan baru, dan membantu para akuntan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

Terakhir, Schiff dan Lewin mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan. Penyesuaian diri adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berubah.

Dengan penyesuaian diri yang baik, para akuntan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya dan menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah.

Baca juga: Mengenal Berbagai Akun Pengeluaran dalam Akuntansi

Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajemen

Pembahasan tentang perilaku komponen entitas perusahaan dibahas dengan cukup dalam dalam teori organisasi modern ini. Perhatian teori organisasi modern ini menjelaskan tentang perilaku mereka sebagai dasar untuk melihat motif atas berbagai tindakan yang mereka lakukan.

Dalam teori organisasi modern melihat bahwa ada pengaruh dari interaksi antar masing-masing elemen dalam upaya untuk mendukung tujuan sebuah organisasi atau perusahaan.

Lebih spesifik lagi, teori organisasi modern sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Schiff dan Lewin menitikberatkan pada perilaku masing-masing komponen dalam mengarahkan tujuan organisasi, memberikan motivasi, hingga menampilkan karakteristik dalam penyelesaian masalahnya.

Karena dalam kondisi tertentu, motivasi memegang peranan penting terhadap komitmen yang berpengaruh pada kepuasan kerja.

Tujuan dari sebuah organisasi atau perusahaan ini dilihat dari kacamata teori organisasi modern, merupakan hasil proses mempengaruhi setiap elemen.

Pengaruh pada masing-masing elemen ini menghasilkan motivasi dan komitmen organisasi. Sehingga bila dilihat lebih jauh, terdapat hubungan yang bersifat resiprokal antara komitmen organisasi dengan kepuasan kerja.

Faktor eksternal dan sosial

Schiff dan Lewin juga berpendapat bahwa faktor eksternal dan sosial juga merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan.

Faktor eksternal dan sosial dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan akuntansi melalui pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sosial. Ini termasuk hal-hal seperti tekanan kelompok, kesepakatan, aturan dan peraturan, dan norma sosial.

Penganggaran dan Perencanaan

Selain itu, tujuan organisasi atau perusahaan juga harus diformulasikan dan menjadikannya sebagai fokus dari penganggaran dan perencanaan.

Selain tujuan, penganggaran dan perencanaan juga harus difokuskan untuk melihat adanya interaksi perilaku dari masing-masing individu.

Penganggaran, level kesulitan dalam mencapai tujuan, hingga konflik antar tujuan merupakan bagian dari dimensi yang dimaksud dalam area ini.

Semua dimensi tersebut harus diperhatikan sehingga bisa menciptakan keselarasan antara tujuan organisasi atau perusahaan dengan tujuan masing-masing individu.

Keselarasan antara dua bagian penting ini nantinya bisa menjadi pondasi pengembangan organisasi atau perusahaan oleh tim manajemen.

Cakupan Akuntansi Keprilakuan

Secara umum, cakupan akuntansi keperilakuan dapat dibagi ke dalam tiga area:

1. Pengaruh perilaku manusia pada desain, konstruksi, dan penggunaan sistem akuntansi

Akuntansi keperilakuan dalam area ini berhubungan dengan bagaimana sikap dan filosofi manajemen memengaruhi sifat kontrol akuntansi dan fungsi organisasi. Manajer yang risk averse (tidak suka risiko) akan meminta desain sistem kontrol yang berbeda dengan manajer yang risk lover (suka risiko).

2. Pengaruh sistem akuntansi pada perilaku manusia

Akuntansi keperilakuan pada area ini berhubungan dengan bagaimana sistem akuntansi memengaruhi motivasi, produktifitas, pembuatan keputusan, kepuasan kerja, dan kerja sama.

Anggaran yang terlalu ketat akan menurunkan karyawan atau anggaran yang terlalu longgar akan menyebabkan ketidakefisienan.

3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia

Area Ini berkaitan dengan bagaimana sistem akuntansi dapat digunakan untuk memengaruhi perilaku. Misalnya, sistem kompensasi dapat didesain untuk meningkatkan kinerja.

Efisiensi sistem akuntansi

Ketiga, masalah yang sering dihadapi oleh para profesional akuntansi adalah meningkatkan efisiensi sistem akuntansi. Efisiensi sistem akuntansi sangat penting agar para profesional akuntansi dapat menyediakan informasi akuntansi yang akurat dan up to date.

Untuk meningkatkan efisiensi sistem akuntansi, para profesional akuntansi dapat memanfaatkan teori behavioral accounting. Teori ini menyarankan agar para profesional akuntansi melakukan survei untuk mengetahui bagaimana orang-orang merespons informasi yang ada dalam sistem akuntansi.

Survei ini akan membantu para profesional akuntansi mengetahui bagaimana sistem akuntansi dapat ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi.

Baca juga: Memahami Prosedur Penerimaan Kas dalam Akuntansi dan Bisnis

Akuntansi keperilakuan adalah pendekatan untuk menerapkan prinsip psikologis dalam proses akuntansi. Ini menekankan pada dampak perilaku pada keputusan akuntansi dan mencoba mengintegrasikan kedua pendekatan.

Pendekatan ini telah digunakan untuk membantu akuntan memahami bagaimana perilaku organisasi dapat mempengaruhi hasil akuntansi dan bagaimana ini dapat membantu akuntan menghasilkan laporan yang lebih akurat.

Menghasilkan laporan keuangan yang akurat bisa dilakukan dengan menggunakan software akuntansi Kledo. Sebab, Kledo memiliki fitur yang canggih dan terintegrasi untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang dihasilkan terhindar dari kesalahan.

Selain itu, software ini juga menawarkan sistem otomatisasi untuk memastikan bahwa input data dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Hal ini memastikan bahwa data yang diperlukan tersedia dengan cepat, dan laporan keuangan yang dihasilkan tepat.

Tertarik mencoba? Anda bisa menikmati free trial Kledo selama 14 hari melalui tautan ini.

Content writer at Kledo Berhati Nyaman

Lulusan S1 Pendidikan Akuntansi yang gemar menulis serta mencintai alam, kucing, dan sesama manusia

Latest posts by Annisa Herawati

Ilmu akuntansi merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat luas. Karena bisa berkombinasi dengan berbagai bidang ilmu lainnya, termasuk ilmu sosial.

Salah satu ilmu akuntansi yang merupakan hasil kombinasi dengan bidang ilmu lainnya adalah Akuntansi Keperilakuan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai ilmu akuntansi keperilakuan.

Ilmu akuntansi dasar adalah bidang ilmu yang sangat luas sehingga bisa berkombinasi dengan bidang ilmu lainnya.

Salah satu bidang ilmu yang bisa berkombinasi dengan ilmu akuntansi adalah ilmu sosial.

Hasil kombinasi antara ilmu akuntansi dan ilmu sosial dikenal sebagai Akuntansi Keperilakuan.

Dalam bidang ilmu ini, perilaku manusia diperhitungkan untuk melihat efeknya terhadap data-data akuntansi.

Tidak hanya dalam wujud satu arah, dalam bidang ilmu ini juga mempelajari bagaimana akuntansi memberikan pengaruh terhadap perilaku manusia.

Terutama ketika pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bisnis.

Dengan kata lain, cabang dari ilmu akuntansi ini mengkaji keterkaitan dan pengaruh antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi dan sebaliknya.

Riset keperilakuan merupakan salah satu area penelitian yang penting dalam akuntansi.

Fokus utamanya adalah bagaimana para pengguna informasi akuntansi mengambil keputusan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Mcintyre (1973), misalnya, berupaya untuk menemukan apakah informasi replacement cost lebih bermanfaat dibandingkan informasi historical cost dalam mengevaluasi actual annual rate of return.

Dengan kata lain, riset ini berupaya untuk memahami informasi apa yang dipilih dan bagaimana informasi tersebut diproses.

Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan

ilustrasi Akuntansi Keperilakuan. source envato

Dalam salah satu cabang ilmu akuntansi ini, pengambilan keputusan harus melibatkan bagaimana perilaku seseorang sebagai sebuah pertimbangan.

Dengan mempertimbangkan perilaku manusia tersebut, membuat munculnya aspek sosial dalam bidang ilmu akuntansi.

Ruang lingkup akuntansi yang berkaitan dengan perilaku manusia ini antara lain:

Baca juga: 3 Jenis Pengertian Akuntabilitas dalam Akuntansi

Apa Saja Cakupan Akuntansi Keperilakuan?

Berikut ini adalah 3 cakupan akuntansi keperilakuan, yaitu: